26 July 2011

Sebuah Cerita Cinta : Tulang Rusuk yang Hilang

Sebuah senja yang sempurna,
sepotong donat, dan lagu
cinta yang lembut. Adakah
yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang
memadu kasih?
Raka dan Dara duduk di
punggung senja itu,
berpotong percakapan lewat,
beratus tawa timpas, lalu Dara pun memulai meminta
kepastian. Ya, tentang
cinta.
Dara : Siapa yang paling
kamu cintai di dunia ini?
Raka : Kamu dong? Dara : Menurut kamu, aku
ini siapa?
Raka : (Berpikir sejenak,
lalu menatap Dara dengan
pasti) Kamu tulang rusukku!
Ada tertulis, “Tuhan melihat bahwa Adam
kesepian. Saat Adam tidur,
Tuhan mengambil rusuk dari
Adam dan menciptakan Hawa.
Semua pria mencari tulang
rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita
untuknya, tidak lagi
merasakan sakit di hati.”
Setelah menikah, Dara dan
Raka mengalami masa yang
indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu,
pasangan muda ini mulai
tenggelam dalam kesibukan
masing-masing dan kepenatan
hidup yang kain mendera.
Hidup mereka menjadi membosankan.
Kenyataan hidup yang kejam
membuat mereka mulai
menyisihkan impian dan
cinta satu sama lain.
Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai
menjadi semakin panas. Pada
suatu hari, pada akhir
sebuah pertengkaran, Dara
lari keluar rumah. Saat
tiba di seberang jalan, dia berteriak, “Kamu nggak
cinta lagi sama aku!”
Raka sangat membenci
ketidakdewasaan Dara dan
secara spontan balik
berteriak, “Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata
bukan tulang rusukku!”
Tiba-tiba Dara menjadi
terdiam , berdiri terpaku
untuk beberapa saat.
Matanya basah. Ia menatap Raka, seakan tak percaya
pada apa yang telah dia
dengar. Raka menyesal akan
apa yang sudah dia ucapkan.
Tetapi seperti air yang
telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil
kembali. Dengan berlinang
air mata, Dara kembali ke
rumah dan mengambil barang-
barangnya, bertekad untuk
berpisah.. “Kalau aku bukan tulang
rusukmu, biarkan aku pergi.
Biarkan kita berpisah dan
mencari pasangan sejati
masing-masing.”
Lima tahun berlalu… Raka tidak menikah lagi, tetapi
berusaha mencari tahu akan
kehidupan Dara. Dara pernah
ke luar negeri, menikah
dengan orang asing,
bercerai, dan kini kembali ke kota semula. Dan Raka
yang tahu semua informasi
tentang Dara, merasa
kecewa, karena dia tak
pernah diberi kesempatan
untuk kembali, Dara tak menunggunya.
Dan di tengah malam yang
sunyi, saat Raka meminum
kopinya, ia merasakan ada
yang sakit di dadanya. Tapi
dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Dara..
Suatu hari, mereka akhirnya
kembali bertemu. Di
airport, ditempat ketika
banyak terjadi pertemuan
dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh
sebuah dinding pembatas,
mata mereka tak saling mau
lepas..
Raka : Apa kabar?
Dara : Baik... ngg.., apakah kamu sudah menemukan
rusukmu yang hilang?
Raka : Belum.
Dara : Aku terbang ke New
York dengan penerbangan
berikut. Raka : Aku akan kembali 2
minggu lagi. Telpon aku
kalau kamu sempat. Kamu
tahu nomor telepon kita,
belum ada yang berubah.
Tidak akan ada yang berubah.
Dara tersenyum manis, lalu
berlalu.
“Good bye....”
Seminggu kemudian, Raka
mendengar bahwa Dara mengalami kecelakaan, mati.
Malam itu, sekali lagi,
Raka mereguk kopinya dan
kembali merasakan sakit di
dadanya. Akhirnya dia sadar
bahwa sakit itu adalah karena Dara, tulang
rusuknya sendiri, yang
telah dengan bodohnya dia
patahkan.
“Kita melampiaskan 99%
kemarahan justru kepada orang yang paling kita
cintai. Dan akibatnya
seringkali adalah fatal”
»»  Read More...

Cerita Cinta 100 Hari

Peter dan Tina sedang duduk bersama di
taman kampus tanpa
melakukan apapun, hanya
memandang langit sementara
sahabat-sahabat mereka
sedang asik bercanda ria dengan kekasih mereka
masing- masing. Tina: “Duh bosen banget.
Aku harap aku juga punya
pacar yang bisa berbagi
waktu denganku.” Peter: “kayaknya cuma
tinggal kita berdua deh
yang jomblo. cuma kita
berdua saja yang tidak
punya pasangan
sekarang.” (keduanya mengeluh dan berdiam
beberapa saat) Tina: “Kayaknya aku ada
ide bagus deh.kita adakan
permainan yuk?” Peter: “Eh? permainan
apaan?” Tina: “Eng… gampang sih
permainannya. Kamu jadi
pacarku dan aku jadi
pacarmu tapi hanya untuk
100 hari saja. gimana
menurutmu?” Peter: “baiklah… lagian
aku juga gada rencana apa-
apa untuk beberapa bulan ke
depan.” Tina: “Kok kayaknya kamu
gak terlalu niat ya… !!!
semangat dong!! hari ini
akan jadi hari pertama k!
ita kencan. Mau jalan-jalan
kemana nih?” Peter: “Gimana kalo kita
nonton saja? Kalo gak salah
film The Troy lagi maen
deh. katanya film itu
bagus” Tina: “OK dech…. Yuk kita
pergi sekarang. tar pulang
nonton kita ke karaoke ya…
ajak aja adik kamu sama
pacarnya biar seru.” Peter : “Boleh
juga…” (mereka pun pergi
nonton, berkaraoke dan
Peter mengantarkan Tina
pulang malam harinya) Hari ke 2: Peter dan Tina menghabiskan
waktu untuk ngobrol dan
bercanda di kafe, suasana
kafe yang remang-remang dan
alunan musik yang syahdu
membawa hati mereka pada situasi yang romantis..
Sebelum pulangPeter membeli
sebuah kalung perak
berliontin bintang untuk
Tina. Hari ke 3: Mereka pergi ke pusat
perbelanjaan untuk mencari
kado untuk seorang sahabat
Peter. Setelah lelah
berkeliling pusat
perbelanjaan, mereka memutuskan membeli sebuah
miniatur mobil mini.
Setelah itu mereka
beristirahat duduk di
foodcourt, makan satu
potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai
berpegangan tangan untuk
pertama kalinya. Hari ke7: Bermain bowling dengan
teman-teman Peter. Tangan
tina terasa sakit karena
tidak pernah bermain
bowling sebelumnya. Peter
memijit-mijit tangan Tina dengan lembut. Hari ke 25: Peter mengajak Tina makan
malam di Ancol Bay. Bulan
sudah menampakan diri,
langit yang cerah
menghamparkan ribuan
bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu
makanan, sambil menikmati
suara desir angin berpadu
dengan suara gelombang
bergulung di pantai. Sekali
lagiTina memandang langit, dan melihat bintang jatuh.
“Dia mengucapkan suatu
permintaan dalam hatinya.” Hari ke 41: Peter berulang tahun. Tina
membuatkan kue ulang tahun
untuk Peter. Bukan kue
buatannya yang pertama,
tapi kasih sayang yang
mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu
menjadi yang terbaik.Peter
terharu menerima kue itu,
dan …. ” dia mengucapkan
suatu harapan saat meniup
lilin ulang tahunnya. ” Hari ke 67: Menghabiskan waktu di
Dufan. Naik halilintar, makan es
krim bersama,dan
mengunjungi stand
permainan. Peter
menghadiahkan sebuah boneka
teddy bear untuk Tina, dan Tina membelikan sebuah
pulpen untuk Peter. Hari ke 84: Peter mengusulkan agar
mereka refreshing ke
pantai. Pantai Anyer sangat
sepi karena bukan waktunya
liburan bagi orang lain.
Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang
pantai sambil berpegangan
tangan, merasakan lembutnya
pasir dan dinginnya air
laut menghempas kaki
mereka. Matahari terbenam, dan mereka berpelukan
seakan tidak ingin berpisah
lagi. Hari ke 99: Peter memutuskan agar
mereka menjalani hari ini
dengan santai dan
sederhana. Mencoba
menututupi kerisauan Mereka
berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah
taman kota. 15:20pm Tina: “Aku haus. Istirahat
dulu yuk sebentar. ” Peter: “Tunggu disini, aku
beli minuman dulu. Aku mau
teh botol saja. Kamu mau
minum apa?” Tina: “Aku saja yang beli.
kamu kan capek sudah
menyetir keliling kota hari
ini. Sebentar ya” Peter mengangguk. kakinya
memang pegal sekali karena
dimana-mana Jakarta selalu
macet.15:30 pm Peter sudah
menunggu selama 10 menit
and Tina belum kembali juga. Tiba-tiba seseorang
yang tak dikenal berlari
menghampirinya dengan wajah
panik. Peter : “Ada apa pak?” Orang asing: “Ada seorang
perempuan ditabrak mobil.
Kayaknya perempuan itu
adalah temanmu” Peter segera berlari
bersama dengan orang asing
itu. Disana, di atas aspal
yang panas terjemur terik
matahari siang,tergeletak
tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang
botolminumannya. Peter
segera melarikan mobilnya
membawa Tina ke rumah sakit
terdekat. Peter duduk
diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit. Seorang dokter keluar
dengan wajah penuh
penyesalan. 23:53 pm Dokter: “Maaf, tapi kami
sudah mencoba melakukan
yang terbaik. Dia masih
bernafas sekarang tapi Yang
kuasa akan segera
menjemput. Kami menemukan surat ini dalam kantung
bajunya. ” Dokter memberikan surat
yang terkena percikan darah
kepada Peter dan dia segera
masuk ke dalam kamar rawat
untuk melihat
Tina..Wajahnya pucat tetapi terlihat damai. Peter duduk disamping
pembaringan tina dan
menggenggam tangan Tina
dengan erat..Untuk pertama
kali dalam hidupnya Peter
merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya.
Butiran air mata mengalir
dari kedua belah matanya.
Kemudian dia mulai membaca
surat yang telah
ditulisTina untuknya. Dear Peter… ke 100 hari kita sudah
hampir berakhir. Aku
menikmati hari-hari yang
kulalui bersamamu. Walaupun
kadang-kadang kamu jutek
dan tidak bisa ditebak, tapi semua hal ini telah
membawa kebahagiaan dalam
hidupku. Aku sudah
menyadari bahwa kau adalah
pria yang berharga dalam
hidupku. Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk
mengenalmu lebih dalam lagi
sebelumnya. Sekarang aku
tidak meminta apa-apa,
hanya berharap kita bisa
memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama
seperti yang kuucapkan pada
bintang jatuh malam itu di
pantai, Aku ingin kau
menjadi cinta sejati dalam
hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan
berharap kau juga bisa
berada disisiku seumur
hidupku.Peter, aku sangat
sayang padamu. 23:58 Peter: “Tina, apakah kau
tahu harapan apa yang
kuucapkan dalam hati saat
meniup lilin ulang tahunku?
Aku pun berdoa agar Tuhan
mengijinkan kita bersama- sama selamanya.Tina , kau
tidak bisa meninggalkanku!
hari yang kita lalui baru
berjumlah 99 hari! Kamu
harus bangun dan kita akan
melewati hari keseratus sesuai janji kita … !!!
Aku juga sayang
padamu,Tina. Jangan
tinggalkan aku,.. !!!Tina,
Aku sayang kamu…!” Jam dinding berdentang 12
kali…. ” Hari itu adalah hari ke
100… ” apa yg terjadi
selanjutnya? ?? tina menghembuskan nafas
terakhirnya …. PS: Katakan perasaanmu pada
orang yang kau sayangi
sebelum terlambat. Kau tidak akan pernah tahu
apa yang akan terjadi
besok. Kau tidak akan pernah tahu
siapa yang akan
meninggalkanmu dan tidak
akan pernah kembali lagi. True love doesn’t have a
happy ending, because true
love never ends…
»»  Read More...