16 June 2011

Ryana Dea Gan!!! (iseng ajj sih,,,)

Nama Asli : Ryana Dea Maharani
Nama Panggung : Ryana Dea
Tempat Tanggal Lahir : Bengkulu, 7 Desember 1989
Anak ke : 3 dari 4 bersaudara
Nama Ayah : Tamini Lani
Nama Ibu : Siti Nurli
Hobi : Dance
Tinggi Badan : 165 cm
Berat Badan : 45 kg
ryana dea cantik bgT yaw
ryana dea cantik bgT yaw
puber
Tak perlu statistik untuk membuktikan bahwa kaum hawa senang difoto. Begitulah sekilas yang tampak dari dara manis bernama Ryana Dea. Dengan lincah dia bergaya saat akan diambil gambarnya siang itu. Siapa nyana, lantaran hobi foto-foto inilah dia terseret pusaran arus film nasional. Dalam film bertajuk Puber, Ryana pun mengawali debut karirnya di layar lebar.
”Awalnya aku enggak mau disuruh ikutan casting sama manajemen aku,” terang cewek kelahiran Bengkulu ini mengawali ceritanya. Maklumlah, rasa pesimis sempat melanda lantaran merasa sendiri di ibukota. ”Apalagi pas sampai di sana ada juga pemain terkenal ikut casting,” terangnya lagi.
Memang sudah hoki dari sananya. Finalis Cover Girl Majalah Aneka Yess tahun 2005 malah disuruh mencoba peran Arletta, sang pemeran utama. ”Padahal awalnya aku hanya kebagian peran sebagai temannya Arletta,” jelas Ryana.
Ternyata sosok Arletta bukanlah peran yang mudah bagi anak cewek satu-satunya di keluarga ini. Pasalnya, Ryana harus kebagian adegan merokok lantaran merasa frustrasi padahal dirinya bukanlah perokok. ”Saya belajar merokok sampai pusing,” tukasnya.
Kemudian lokasi syuting yang harus keluar kota, Bandung dan sekitarnya, membuatnya terpaksa minta izin dari kampus. ”Aku harus kuliah cuti selama sebulan,” terang Ryana lagi.
Sebaliknya, peran aktris sinetron itu juga membawa kesukaan tersendiri bagi lawan main Rizky Hanggono ini. Lokasi syuting yang pindah-pindah ini malah dianggapnya piknik. ”Pak Ronggur (produser film ini) juga bilang, kita ini jalan-jalan sambil syuting ya,”seloroh Ryana senang. Faktor lain yang membuatnya girang bukan main adalah mendapatkan pelatih akting senior macam Tati Malyati Sihombing.
Tati, ibu dari Ronggur dan sutradara Jonggi Sihombing, sempat lama mengasuh acara Bina Drama di TVRI di era 1980-an. ”Engga nyangka aja reading-nya sama Bu Tati punya. Dia mengarahkan untuk mencari sendiri kata-kata yang enak,” begitulah salah satu bocoran kiat yang keluar dari mulutnya.
Menjadi pemain layar lebar salah satu target yang ingin dicapai Ryana saat merantau ke Jakarta. Jalan panjang itu dimulainya dengan ajang peragaan busana di kampung halamannya, Bengkulu. Berlanjut dengan hobi foto-foto dan dikirimkan ke sebuah majalah ibukota. Masuk final pula.
Bersamaan dengan itu mulailah ada panggilan-panggilan casting. Dengan semangat 45, Ryana mengikuti panggilan itu seraya menerima pemotretan di majalah. ”Aku sempat ikut casting film Hantu Bangku Kosong,”ungkapnya dengan jujur. Gagal di layar lebar, rumah produksi Starvision memberinya peran dengan beberapa scene untuk FTV Rayuan Manis. Itulah debut Ryana di ranah seni peran. Sejak itu resmilah Ryana menyandang gelar aktris selain foto model.
Usai tamat sekolah dia melanjutkan studi di Jakarta, tepatnya di kampus Universitas Persada Indonesia YAI. ”Niatnya sih untuk mengembangkan karir,” terang Ryana. Awalnya, sang ayah tak memberi izin, namanya juga anak perempuan satu-satunya di keluarga. Namun semuanya bisa dikompromikan asalkan pendidikan tetap nomor satu, begitu katanya. Terakhir Ryana berlakon dalam sinetron Janji Cinta di RCTI. ”Saya kebagian peran antagonis di sana,” tutur Ryana.
Ternyata, jalan yang diambil putri pasangan Tamini Lani dan Siti Nurli memang tidak salah. Belum lama di tanah rantau, satu peran penting di layar lebar disabetnya.”Papa sudah bisa melihat buktinya,” komentar Ryana dengan bangga.
Masalahnya sekarang, ternyata tak ada bioskop sinepleks di Bengkulu. ”Ya nanti saya suruh papa nonton di Palembang deh,” selorohnya sambil tertawa.
Kendati mendapati ketiadaan bioskop di tanah kelahirannya tetap saja Ryana merasa optimis. ”Tenang saja. Di Bengkulu sedang dibangun bioskop kok. Awal Agustus ini mungkin sudah selesai,” komentarnya setengah berkelakar.
Layaknya anak rantau, Ryana memang selalu optimis dalam berkarir. Asalkan pandai-pandai meniti buih, agar selamat badan ke seberang.

1 comment: