1. K.Benda I , ni K.Benda II ga –te arimasu.
1-1. Arimasu adalah K.Kerja yang menunjukkan kehadiran/ keberadaan . Dalam pelajaran ini kitanakan pelajari cara-cara pengungkapan untuk melukiskan secara lebih terperinci keadaan kehadiran suatu benda .
Adanya benda di suatu tempat adalah karena sesseorang telah meletakkanya di sana sebelumnya. Misalnya , seseorang menaruh televisi di lobi . Ini menghasilkan adanya televisi itu di sana . Ini dalam bahasa Jepang dilukiskan sbb
;
(1) Robii ni terebi ga oite arimasu .
Di lobi terletak televisi
1-2. Dalam pola kalimat ini dipakai bentuk te dari K.Kerja yang menunjukkan perbuatan menaruh /memasang benda , misalnya okimasu (meletakkan ) ,kakemsu (menggantungkan ) ,nosemasu (menaruh ), shimaimasu
(menyimpan ), kakimasu (menuliskan) dsb.
(2) Noto ni namae o kaite arimasu
Di buku catatan tertulis namanya
2. K.Benda II K.Benda
III ni te –imasu
Pada (1) , apabila K.Benda II dijadikan subyek , maka kalimatnya akan menjadi ;
(3) Terebi wa robii ni oite arimasu
Televisi terletak di lobi
Berikut ini adalah percakapan yang menggunakan pola kalimat ini ;
(4) A ;
Sumimasen .Doraibaa
wa doko desu ka
Maaf. Obeng ada di mana ?
B ; (Doraiba wa ) sono hikidashi no naka ni shimatte arimasu yo
(Obeng) tersimpan di dalam laci itu
3. Perbedaan antara
–te imasu Dengan te arimasu
3.1.–te arimasu
menunjukan keadaan
hasil dari suatu perbuatan .Kalau begitu apa bedanya dengan –te imasu yang juga menunjukkan keadaan seperti yang baru dipelajari pada pel 29. Bandingkan kedua contoh berikut ;
(5) A
; Serote-pu wa doko desu ka
Selotep ada di mana
.
B
; Serote-pu wa kaban ni haite imasu (Sakki mimashita)
Selotep ada di dalam tas . Tadi saya melihat
(6) A
; Serote-pu wa doko desu ka
Selotep ada di mana
?
B
; Serote-pu wa kaban ni irete arimasu (kino iremashita)
Selotep tersimpan di dalam tas . ( Kemarin saya masukkan )
Yang dipakai dengan –te imasu hampir selalu K.Kerja intrasitif sedangkan dengan –te arimasu adalah kata kerja transitif .Disamping itu , (5) hanyalah menunjukkan keadaan sebagaimana adanya ,sedangkan (6) secara tidak langsung mengandung perbuatan “adanya orang (termasuk diri sendiri ) yang telah memasukkan selotep itu “ denag sesuatu niat atau maksud .
3.2.Kata-kata Kerja intransitif dan transitif sering kali menpunyai kata dasar yang sama dan merupakan pasangan .
4. –te okimasu
Pola kalimat ini dipakai dengan 3 makna
berikut ;
1) Menyelesaikan suatu perbuatan yang perlu sebelum waktu tertentu = Menyiapkan
Ryokou ni iku mae ni ,kippu o katte okimasu
Sebelum pergi bertamasya ,kami beli dulu karcisnya
2) Menyelesaikan suatu perbuatan untuk persiapan berikutnya = Menjalankan
Hasami o tsukattra ,moto ni tokoro ni shimatte oite kudasai
Setelah pakai gunting simpanlah baik-baik di tempatnya semula
3) Meneruskan /mempertahankan keadaan yang dihasikan = Membiarkan.
Samui desu kara ,mado o shimete oite kudasai
Hari dingin ,jadi biar kan jendela tertutup
.
5. K.Benda ga
Ali
san ga kono shatsu o kuremashita
Sdr .Ali memberi saya kemeja ini
.
Watashi ga yarimasu kara . sono mama ni shite oite kudasai
Saya akan kerjakan ,
jadi biarkan saja dalam keadaan begitu
.
Pada contoh-contoh diatas ,K.Bantu ga menunjukan subyek dari perbuatan atau keadaan . K.Bantu wa mengemukakan pokok pembcaraan yang disusul dengan keterangan tentangnya , sedangkan ga menunjukkan subyeknya saja .Contoh (11) mengandung nuansa bahwa yang melakukannya tidak lain dan tidak bukan adalah “saya”.
6. mada + Bentuk
positif = masih
--
A ; Kogu o katazukemashoo ka
Saya bereskan alat-alatnya ya
B ; Mada tsukatte imasu kara, sono mama ni shite oite kudasai
Karena masih saya pakai ,biarkan begitu saja
Mada ame ga futte imasu
Hujan masih turun
Mada di sini berarti “masih “ atau “selain itu” ,dan menunjukkan perbuatan atau keadaan yang masih berlangsung .
0 comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* : 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Post a Comment